MATLAB UNTUK PEMROSESAN DATA
AKUSTIK (DETEKSI DASAR PERAIRAN)
MATLAB
FOR PROCESSING ACOUSTIC DATA (DETECTION OF BOTTOM AQUATIC)
Deni Yan Koesyanaa*
*Kelompok
8
*Departemen
Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Institut
Pertanian Bogor
Abstract
Matlab is a programming software
calculation and analysis are widely used in all areas of the application of
mathematics education and research both in universities and industry.
Marine
Acoustics lab held on Friday, May 3, 2013 which took place in RK. P21 at 15:00
to 18:00. Tools and materials used in this lab is a laptop, Matlab software,
and data-T120949.bot D20080518-D20080518 sand and sand-T120949.raw. In
hidroakustik very fine sand substrate backscatter value greater than muddy sand
substrate. The cohort of the graph we can know that the greater the value of
the cohort-47dB value is included in the type of sand is very fine because the
value of the scattering beneath larger, while the value of the second cohort
that reached around -33 dB classified into sand mud because the value
scattering beneath lower.
Keywords:
Matlab,Detection of Bottom Aquatic
1.
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
MATLAB adalah
sebuah bahasa dengan kemampuan tinggi untuk komputasi teknis. Ia menggabungkan komputasi, visualisasi, dan pemrograman dalam satu
kesatuan yang mudah digunakan di mana masalah dan penyelesaiannya diekspresikan
dalam notasi matematik yang sudah dikenal (Bisonerich.2009).
Program
Matlab bisa juga digunakan dalam melakukan pengolahan data akustik dengan
membuat sintax dengan sesuai dengan kasus analisis yang kita miliki. Salah satu
aplikasinya bisa digunakan sebagai pembuat profil dasar perairan. Serta dapat
mengetahui nilai dari kekerasan dan kekasaran dari suatu dasar perairan
sehingga dapat dibedakan jenis dari dasar perairan tersebut.
1.2 Tujuan
Praktikum
ini bertujuan mengetahui penggunaan Matlab untuk aplikasi dalam bidang akustik
kelautan terutama sebagai pendeteksian dasar perairan juga untuk mengetahui
jenis dasar perairan.
2.
METODOLOGI
2.1 Waktu
dan Tempat
Praktikum
Akustik Kelautan dilaksanakan pada hari Jumat, 3 Mei 2013 yang bertempat di RK.
P21 pukul 15.00 – 18.00.
2.2 Alat
dan Bahan
Alat
dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah laptop, software Matlab, dan data pasir-D20080518-T120949.bot dan pasir-D20080518-T120949.raw
2.3 Prosedur
Kerja
Prosedur kerja pengolahan data dapat
dilihat pada diagram alir di bawah ini.
Gambar
1. Diagram alir pengolahan data Matlab
2.4 Analisis
Data
Perolehan
data dengan memasukan nilai frekuensi yang berbeda beda yaitu dari rentang 1-50
kHz,1-150 kHz,1-250 kHz. Dan pada ping tertentu yang sudah ditetapkan. Serta
nilai threshold yang diperlebar atau dipersempit. Lihat cohort pada grafik
substrat yang menunjukan jenis karakteristik substrat dasar perairan (kekerasan
dan kekasaran)
3.
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Hasil dari pengolahan data pasir-D20080518-T120949.raw
dan pasir-D20080518-T120949.bot melalui pengolahan data pada Matlab untuk mengetahui
jenis karakteristik dasar perairan dan juga perbedaan penggunaan nilai
threshold yang berbeda, akan mendapatkan hasil data echogram grafik yang bisa
kita lihat pada gambar di bawah ini.
Gambar
1. Echogram frekuensi 1-50 kHz dan Threshold -40 - -20
Gambar
2. Echogram frekuensi 1-50 kHz dan Threshold -80 - -10
Gambar
3. Echogram frekuensi 1-150 kHz dan Threshold -40 - -20
Gambar
4. Echogram frekuensi 1-150 kHz dan Threshold -80 - -10
Gambar
5. Echogram frekuensi 1-250 kHz dan Threshold -40 - -20
Gambar
5. Echogram frekuensi 1-250 kHz dan Threshold -80 - -10
Sedangkan
untuk grafik cohort jenis karakteristik dasar disajikan pada gambar berikut.
Gambar
6. Grafik cohort pada Threshold -40 - -20
Gambar
7. Grafik cohort pada Threshold -80 - -10
3.2
PEMBAHASAN
Pendeteksian
target dalam dunia akustik biasanya dilihat dari nilai target strength objek
tersebut. Prinsip pendeteksian tersebut menurut Kinsler et al. (2000) ketika
sebuah gelombang akustik mengenai sebuah target dengan intensitas I (r), maka
akan berhamburan ke segala arah, sebagian akan di kirim ke receiver. Data
tersebut yaitu TS yang kita gunakan untuk menganalisis.
Berdasarkan
data echogram yang terlihat pada gambar 1 sampai dengan gambar 6 terdapat
perbedaan nilai frekuensi dan nilai threshold yaitu terdapat 3 nilai frekuensi
yang berbeda yaitu 1-50 kHz,1-150 kHz, dan 1-250 kHz dan nilai threshold yaitu
-80 - - 10 dan -40 - -20. Dari data tersebut dikombinasikan sehingga di dapatkan
tiga kombinasik sesuai dengan gambar. Pada gambar 1 dengan nilai echogram 1- 50 kHz dan -40 -20 memberikan nilai
echogram yang lebih jernih di bandingkan dengan nilai echogram yang memiliki
frekuensi yang sama yaitu 1-50 kHz tetapi dengan threshold yang jauh berbeda
rentangnya yaitu -80 – 10 lebih memberikan visualisasi threshold yang lebih
tidak selektive. Sama halnya dengan grafik echogram yang lain pada gambar 3,4,5
dan 6. Sehingga pada threshold yang lebih pendek selangnya akan menghasilkan visualisasi
yang jelas dibandingakan dengan selang threshold yang lebih jauh.
Pada
grafik cohort substrat dasar perairan dengan perbedaan nilai threshold dengan
selang yang jauh dengan selang yang pendek yaitu -80 - -10 dan -40 –20 terdapat
hasil yang sama pada letak kedalaman yaitu pada kedalaman sekitar 2,4 meter
pada dasar perairan. Dari segi cohort di grafikpun tidak mengalami banyak
perubahan artinya tetap sama. Namun nilai cohort tersebut mengandung arti.
Menurut Sri Pujiyati et all (2010) Secara
hidroakustik substrat pasir sangat halus memiliki nilai hambur balik yang lebih
besar daripada substrat pasir berlumpur. Dari grafik cohort tersebut kita dapat
tahu bahwa nilai cohort yang lebih besar pada nilai -47dB adalah termasuk ke
dalam jenis pasir sangat halus karena nilai hambur baliknya lebih
besar,sedangkan pada nilai cohort kedua yang nilainya mencapai sekitar -33 dB
tergolong kedalam pasir lumpur karena nilai hambur baliknya lebih rendah.
4.
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan
pengolahan data yang ada pada program Matlab dapat diketahui berdasarkan
referensi pustaka yaitu nilai pasir sangat halus memiliki nilai hambur balik
yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai hambur balik pasir berlumpur.
4.2 Saran
Pengujian
karakteristik dasar perairan hendaknya memiliki referensi yang cukup mengingat
hal ini masih merupakan hal yang jarang di teliti. Dan pendeteksian dasar harus
menggunakan rentang threshold yang lebih lebar atau pendek agar makin terlihat
perbedaannya.
DAFTAR
PUTAKA
Bisonerich.2009.
Pengertian
Matlab. http://bisonerich-matlab.blogspot.com/2009/02/pengertian-matlab.html
[terhubung berkala]. [9 Mei 2013]
Kinsler
L. E., Frey A. R., Coppens A. B., and sanders J. V. 2002. Fundamentals of
Acoustics. Fourth Editions. John Wiley & Sons, Inc.
Pujiyati,
Sri. Hartati, S. Priyono, W. 2010. EFEK UKURAN BUTIRAN, KEKASARAN, DAN
KEKERASAN DASAR PERAIRAN TERHADAP NILAI HAMBUR BALIK HASIL DETEKSI HYDROAKUSTIK.
E-Jurnal Ilmu dan Teknologi
Kelautan Tropis, Vol. 2, No. 1, Hal. 59-67, Juni 2010
boz boleh minta file nya kirim ke email
BalasHapus