pH, Alkalinitas,
Total karbondioksida dan tekanan parsial merupakan parameter penting untuk
mengetahui komponen sistem karbonat.
Mempelajari sistem karbonat itu sendiri sangat penting karena sistem
dapat mengatur pH air laut dan mengendalikan sirkulasi CO2 diantara
biosfer, litosfer, atmosfer dan laut (“sink” dan “source”). Sekali CO2 ada di atmosfer, CO2 tersedia untuk produktivitas
primer dan proses weathering.
Peningkatan CO2 di udara akan membentuk asam jika berekasi
dengan air yang kemudian bereaksi dengan batuan dan melarutkan senyawa yang
dikandungnya. CO2 juga masuk laut melintasi permukaan air-udara dan
berperan dalam proses kesetimbangan sebagai berikut:
CO2(gas) CO2(larut)
CO2(larut) + H2O H+ + HCO3-
HCO3- H+ +
CO32-
Ca2+
+ CO32- CaCO3(s)
Selanjutnya CO2
akan direduksi saat fotosintesa dan dibebaskan saat respirasi dan oksidasi
bahan organik. Sistem kesetimbangan ini
penting dalam menentukan konsentrasi spesies karbonat berdasarkan pH dan
alkalinitas.
2. Teori pH,
Alkalinitas dan Karbondioksida
a. pH
pH didifinisikan sebagai aktifitas ion hydrogen{H+}yang
dirumuskan sbb:
pH = - log {H+} = - log
[H+] x fH+ (1)
dimana : {H+}=
aktifitas ion hydrogen, [H+] = konsentrasi ion hydrogen dan fH+
= koefisien ion hydrogen.
Nilai pH dipengaruhi oleh suhu dan tekanan, dimana pH
turun dengan peningkatan suhu dan tekanan hidrostatik. Hubungan pH dan suhu
adalah:
pHt2 =
pHt1 + x (t2-t1) (2)
dimana, pHt2
dan pHt1 adalah berturut-turut pH pada t2 dan t1, x =
konstanta (0,0111 ± 0,0010) satuan pH/°C pada kisaran pH antara 7,5 – 8,4 dan
salinitas 10 – 40 ‰.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar