Selasa, 23 Oktober 2012

Oseanografi Kimia: EKSTRAKSI MATERIAL HUMUS

Materi humus dapat adalah materi dengan berat molekul tinggi berwarna coklat sampai hitam terbentuk melalui reaksi sintesis sekunder. Istilah ini digunakan sebagai nama umum untuk mendiskripsikan materi berwarna atau fraksinya yang diperoleh atas dasar ciri daya larut yaitu humic acids (HA), fulvic acids (FA) dan humins. Materi humus sangat penting dalam kaitan dengan proses diagenesa bahan organic. Materi humus sering diasosiasikan dengan cikal bakal terbentuknya batubara. Materi humus juga secara kimiawi memiliki kemampuan untuk mengikat berbagai senyawa kimia baik di sedimen dan dalam kolom air dengan membentuk berbagai garam kompleks melalui berbagai cara seperti asam organik molekul rendah, garam alkali, chelate logam dan terikat pada permukaan mineral liat (lempung). 2. Tujuan Tujuan praktikum ini adalah melakukan ekstraksi dengan metode alkali materi humus dari sedimen atau tanah dan memahami proses pembentukannya sedimen berdasarkan studi pustaka. 3. Bahan dan Alat • Contoh sedimen • Larutan alkali (0,1 N NaOH) • Larutan asam (50 % HCl) • Gelas erlenmeyer • Shaker • Sentrifuge • Cawan untuk Penghalus • Timbangan analitis 4. Prosedur a) Keringkan 5 g contoh sedimen dan dihaluskan. b) Masukkan contoh dalam gelas erlenmeyer dan dilarutkan dengan 25 ml larutan alkali dan ditutup dengan lembaran aluminium. c) Tempatkan contoh campuran di shaker kurang lebih semalam. d) Pisahkan bagian terlarut dan padatan dengan menggunakan centrifuge. e) Tempatkan bagian terlarut pada gelas erlenmeyer dan ditambahan pelan-pelan dengan larutan HCl (hingga pH < 2). f) Pisahkan bagian padat dan terlarut dengan sentrifuge. g) Keringkan bagian padatan dan dianalisis komposisi unsur C, H dan N ). h) Analisis komposisi unsur C, H dan N untuk contoh sedimen1).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar